Niat Untuk Mengubah Masa Depan

Pernahkah Anda merasa bahwa di tahun 2002 yang baru berlalu tersebut, banyak kesalahan
atau sikap yang ingin Anda perbaiki? Kalau jawabannya ya, berarti Anda merupakan salah satu
dari banyak orang yang melakukan hal demikian. Memang sih, saat-saat seperti awal tahun
dipercaya banyak orang mampu meningkatkan motivasi untuk memulai sesuatu yang baru.
Namun sering kali niat mulia tersebut terkikis saking banyaknya hal yang ingin diubah
sekaligus. Ingin mengubah kebiasaan marah-marah, malas, bangun siang, dan masih banyak
lagi. Kalau ini dibiarkan, bisa-bisa tahun ini akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi
daripada mubazir, simak kiat-kiat berikut supaya niat baik Anda bisa kesampaian.

1. Tidak perlu mencoba semuanya dengan sekaligus
Setiap pergantian tahun selalu saja ada godaan untuk mengubah nyaris semua hal, tapi
jangan terpancing! Anda akan lebih memperoleh tingkat keberhasilan lebih tinggi dalam
satu atau dua hal dibandingkan dengan daftar dosa yang bisa mencapai puluhan.
Lakukan satu-persatu, toh belakangan Anda masih bisa menambah kalau satu-dua
perubahan tersebut sukses dijalani.

2. Ucapkan dengan hati- hati
jangan paksa diri (secara tidak sadar) untuk mematuhi resolusi tersebut, karena hal
ituhanya kan menjadi pemicu stres yang pada akhirnya akan membuat niat memulai
sesuatu yang baru gagal total. Kita misalkan niat Anda tahun ini adalah berusaha lebih
bersikap sabar pada orang lain. Jangan berpikir, "Tahun ini saya harus menjadi orang
yang sabar" karena hal itu seolah Anda memaksakan diri untuk sesabar mungkin.
Mungkin akan lebih baik bila pendekatan Anda menjadi, "Tahun ini saya akan berusaha
menggunakan beberapa cara yang ampuh untuk melatih kesabaran."

3. Lakukan perencanaan
Bila telah mendapatkan resolusi mana yang ingin Anda lakukan tahun ini, coba untuk
mendeskripsikannya dengan terperinci. Tidak ada orang yang berhasil menjalankan
sesuatu dengan melakukan semuanya sekaligus, yang terjadi nanti malah Anda kecewa
dan membatalkan niat untuk berubah tersebut. Rencana tersebut tidak harus rumit,
yang penting niat Anda bisa menjadi lebihkuat untuk menjalankannya.
Untuk relaksasi, Anda bisa mencoba cara-cara berikut :
a) buka-buka majalah atau situs internet untuk mengetahui berbagai teknik relaksasi
yang ada.
b) Buat daftar teknik-teknik relaksasi yang Anda ketahui dan ingin mencoba.
c) Pilih salah satu dari teknik tersebut - meditasi atau hipnotis diri sebagai contoh - dan
coba satu untuk setiap bulannya.
d) mencoba teknik-teknik berbeda setiap bulan sampai menemukan yang Anda sukai.

4. Tulis di kertas
Agar dapat selalu mengingatnya setiap saat, tuliskan hal-hal apa saja yang ingin Anda
lakukan di tahun mendatang (dan sebelumnya belum pernah dilakukan) serta langkahlangkah
konkretnya. Kalau perlu taruh di tempat-tempat yang mudah terlihat supaya
Anda selalu ingat, misalnya di pintu lemari es. Hal itu juga akan memudahkan Anda bila
sewaktu-waktu ingin mengubah resolusi tersebut seiring dengan berlalunya waktu.

Nah, tunggu apalagi? Jalankan sekarang dan buat hidup Anda lebih baik!

Read More 0 Comment

Mengundurkan Diri dengan Elegan

Hari yang telah Anda tunggu-tunggu itu akhirnya tiba juga. Akhirnya Anda dapat keluar dari
pekerjaan yang selama ini sangat Anda benci. Dalam atmosfir yang dipenuhi kebencian
terhadap atasan, pekerjaan Anda atau malah kedua-duanya, pasti ada keinginan dalam diri
Anda untuk mewujudkan fantasi yang selama ini telah direncanakan : memberitahu atasan
Anda bagaimana tidak becusnya ia dalam mengatur bawahan, membocorkan pada rekan-rekan
kerja tentang siapa-siapa saja yang pernah membicarakan mereka dan apa saja yang pernah
dibicarakan, atau mengambil persediaan kertas folio di gudang untuk dibawa pulang. Anda
mungkin berpikir : toh saya juga akan segera keluar dari tempat itu, jadi nggak ada salahnya
kan memanfaatkan kesempatan itu?

Salah besar. Cara Anda mengundurkan diri secara tidak langsung akan mempengaruhi karir
Anda di masa depan. Tahan amarah Anda dan jangan berusaha membalas, tapi keluarlah dari
pekerjaan tersebut dengan keprofesionalan yang masih terjaga. Berikut adalah hal-hal yang
harus dipertimbangkan.

1. Berpikir jangka panjang
Jangan sampai Anda mengeluarkan komentar-komentar yang menjelek-jelekkan atasan
atau rekan kerja di tempat lama. Meski dorongan tersebut sangat kuat (dan sangat
menyenangkan bila bisa melakukannya), perlu diingat bahwa apa yang telah diucapkan
tidak dapat ditarik kembali. Kata-kata tersebut (seandainya terdengar oleh orang lain)
akan selalu teringat dan mungkin suatu saat akan sampai ke orang yang Anda jelekjelekkan.
Selain Anda masih membutuhkan tempat kerja lama sebagai referensi, masih
ada kemungkinan Anda akan bertemu dengan rekan kerja baru yang memiliki
hubungan dengan kantor lama -- baik sebagai klien, supervisor, atau (yang lebih parah
lagi) teman dekat dari salah seorang rekan kerja Anda di tempat lama.

2. Berpikir rasional
Berhenti kerja dapat menjadi pengalaman bernuansa penuh emosi baik bagi Anda
maupun atasan (yang mungkin selama ini memperlakukan Anda dengan semenamena).
Atasan mungkin akan merasa kaget, marah atau melakukan pembelaan diri
(dan menganggap kesalahan sepenuhnya ada di tangan Anda). Meski ketegangan
mungkin terjadi, tahan emosi dan tetaplah berlaku sebagai seorang profesional. Dengan
berhenti, Anda sebenarnya telah berhasil membalas perlakuannya. Bayangkan, berapa
lama yang akan dibutuhkan untuk mencari sampai melatih orang baru hingga dapat
benar-benar mengisi posisi Anda?

3. Berpikir ke depan
Buat surat dengan singkat, to the point dan mencantumkan tanggal kapan Anda akan
efektif berhenti bekerja. Jangan mengirim melalui email, tapi langsung datangi
staf/orang yang berkepentingan dan serahkan surat tersebut. Berhati-hatilah sebab
mungkin saja begitu menyerahkan surat pengunduran diri, Anda akan langsung disuruh
membereskan meja Anda dan digelandang keluar kantor. Oleh karena itu sangatlah
penting mengemasi barang-barang Anda beberapa hari sebelum (misalnya seminggu)
sebelum berhenti. Kumpulkan barang-barang yang mungkin dapat berguna suatu hari
misalnya alamat email, kartu-kartu nama dari klien, rekan kerja atau supervisor, atau
informasi yang Anda butuhkan mengenai proyek yang sedang Anda kerjakan. Sebab
begitu Anda menginggalkan kantor untuk terakhir kalinya, barang-barang tersebut
tidak bisa diambil lagi.

4. Berpikir positif
Seandainya dulu pekerjaan lama Anda diwarnai masa-masa sulit (dan menyebalkan),
mungkin akan sedikit sulit untuk tidak berkomentar/bercerita mengenai masa-masa
tersebut. Namun membawa beban (dan kekesalan) lama ke pekerjaan baru hanya akan
merusak reputasi Anda. Atasan atau rekan baru Anda pastinya tidak ingin
mendengarkan keluhan mengenai pekerjaan lama Anda. Lupakan deh mimpi buruk
Anda yang dulu, lagipula toh sekarang sudah ada pekerjaan baru. Hadapi masa-masa
transisi tersebut dengan seprofesional mungkin dan songsonglah kesempatan emas di
pekerjaan baru yang ada di depan Anda.

Read More 0 Comment

Memancing Kreativitas

Berapa kali Anda merasa otak tiba-tiba kosong dan tidak tahu harus melakukan apa, yang
sialnya selalu terjadi saat Anda dikejar deadline laporan yang harus diberikan pada atasan?
Bukan hanya itu, Anda tidak bisa menulis apa-apa karena tidak ada bayangan apa yang harus
ditulis, sehingga hanya mampu menatap kertas kosong dengan perasaan tak berdaya. Ups.........,
jangan panik dulu. Ini kukan pertanda Anda mulai pikun (dan percaya deh, Anda tidak
mengidap penyakit Alzheimer yang menyerang secara mendadak). Bisa jadi, hal ini disebabkan
karena Anda harus mulai menyesuaikan diri dengan keadaan baru tersebut.

Jadi bagi Anda yang mungkin saat ini sedang pusing karena terlalu sibuk, istirahat dulu sebentar
dan simak artikel berikut. Siapa tahu akan membantu.

1. Lakukan pada waktu yang tepat
Kebanyakan orang yang telah berumur berpikir lebih jernih pada pagi hari; sedangkan
mereka yang lebih muda, pada siang hari. Temukan kapan waktu Anda yang tepat, dan
selesaikan masalah-masalah yang memerlukan pemikiran di waktu-waktu tersebut.

2. Pendidikan tinggi -- namun jangan terlalu berlebihan
Pendidikan sekolah memiliki pengaruh besar dalam memupuk kreativitas seseorang
terutama pada masa-masa akhir kuliah, namun penaruh tersebut mulai menurun
setelah lulus. Pendidikan memang sangat penting, namun hal itu tidak menjamin
kesuksesan Anda di bidang tersebut (alias banyak hal-hal lain yang harus diperhatikan).

3. Mengikuti nasehat Konfusius
salah satu petunjuk mengingat yang selalu digunakan oleh para ahli yang melakukan
penelitian tentang ingatan : Supaya tidak lupa bila ada hal penting, tulis di secarik
kertas. Sebagaimana kata pepatah Cina, tulisan yang tintanya tidak jelas bertahan lebih
lama daripada ingatan paling kuat sekalipun.

4. Tampil bersemangat dengan doping
Penelitian menunjukkan kadar kafein dalam secangkir kopi dapat membantu kita
berkonsentrasi terhadap sesuatu hal dengan lebih baik. Namun bagi Anda yang rentan
atau mudah terkena depresi, sebaiknya jauhkan diri dari sentuhan kopi karena akan
berakibat buruk bagi sel-sel otak.

5. Hubungkan hal baru dengan yang lama
Dengan menghubungkan informasi atau hal-hal baru dengan apa yang telah Anda
ketahui, percaya deh, akan lebih mudah untuk mengingatnya kembali.

6. Berlatih terus
Belajar dan melatih kemampuan yang baru didapat dengan berulang-ulang akan
mengubah organisasi internal otak, yang pada akhirnya akan sangat membantu dalam
melakukan proses mengingat. Jadi kuncinya adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.

7. Beri kesempatan pada ide- ide baru
Kebanyakan dari kita memperoleh kelebihan kemampuan yang dengan cepat
menyaring fakta yang ada dan dengan cepat pula memutuskan "ya-atau-tidak".
Kreativitas memerlukan lebih banyak waktu senggang atau pendekatan yang lebih
santai -- yaitu dengan memberikan ruang bagi ide- ide gila Anda.

8. Pilih profesi yang menghadirkan tantangan bagi otak dan pasangan yang cerdas
Orang-orang yang berkarir di bidang yang memerlukan tingkat konsentrasi atau
penggunaan intelegensi tinggi besar kemungkinannya untuk dapat mempertahankan
kognisinya di level tertinggi. Selain itu, menikahi seseorang yang pintar juga dapat
membantu Anda untuk terus mendapat stimulasi tingkat tinggi.

9. Jangan ragu untuk mengetahui hal- hal baru
Kreativitas kerap diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengadaptasikan satu
cara penyelesaian masalah ke masalah lain yang berbeda. Banyak sekali contoh
kreativitas manusia yang bermula dari hal-hal kecil (namun menjadi besar), misalnya
ide membuat pin untuk membuka kaleng minuman ringan yang berasal dari cara
seseorang membuka kulit pisang.

10. Belajar dari pengalaman Da Vinci
Seperti halnya Da Vinci yang terkenal dengan ide-ide revolusionernya (dan
membuatnya dijuluki sebagai pelopor jaman rennaisance), tidak ada salahnya
melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, yang tujuannya adalah
untuk merangsang stimulasi otak. Beberapa diantaranya misalnya melakukan juggling
bola atau menulis dengan tangan kiri (atau kanan bagi Anda yang kidal).

11. Perhatian
Pernah mengalami lupa nama seseorang beberapa saat setelah Anda bertemu atau
berkenalan dengannya? Masalahnya bukan pada ingatan Anda, namun lebih ke arah konsentrasi yang tercurah saat itu. Dengan bertambahnya umur, kita harus lebih sering
mengulang-ulang informasi yang baru didapat supaya masuk ke pusat penyimpanan
data yang terletak di dalam otak kita.

12. Mendengarkan musik klasik
Seorang psiolog eksperimental menemukan sebuah bukti yang mendukung adanya
"Efek Mozart" -- otak yang terekspos (dalam hal ini mendengarkan) musik klasik
(contohnya Mozart) akan dirangsang saedemikian rupa sehingga informasi yang kita
peroleh dapat masuk lebih cepat ke dalam otak.

13. Menjaga kebugaran badan
Banyak yang percaya bahwa dengan berolah raga, maka kemampuan
berpikir/mengingat juga akan semakin menguat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan ke dalam otak, sehingga merangsang sel-sel
otak untuk tumbuh lebih pesat. Meski penelitian belum membuktikan pandangan ini
akurat, rasanya tidak ada salahnya kalau dicoba.

14. Mencoba sesuatu yang baru
Dalam sebuah studi yang membandingkan orang-orang yang mudah mengalami
burnout dengan mereka yang dapat mempertahankan kreativitasnya, diketahui bahwa
kelompok yang terakhir dapat mempertahankan penampilannya karena terus berusaha
menambah pengetahuannya. Jadi, siapa bilang membaca itu tidak penting?

15. Hindari hal-hal yang bisa membuat Anda tidak fokus
Saat berada dalam situasi chaos atau berisik di mana banyak hal-hal di sekitar yang
mampu mengganggu konsentrasi. Seandainya harus mengerjakan sesuatu yang
penting, akan lebih baik bila Anda mampu menjauh dari lingkungan tersebut, misalnya
dengan menyendiri di tempat sepi supaya lebih berkonsentrasi.

Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah untuk tetap mengobarkan semangat (rasa cinta)
Anda terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan! Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
seorang psikolog Belanda terhadap master dan grandmaster catur menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan tingkat kecerdasan diantara mereka. Satu-satunya yang membedakan adalah :
para grandmaster menyukai dan menghayati permainan catur. Ini menunjukkan bahwa
semangat seseorang adalah pemicu yang paling baik bagi kreativitas. Coba saja kalau tidak
percaya!

Read More 0 Comment

To The Point Dalam Mengutarakan Pendapat

Betapa menyebalkan berhadapan dengan orang yang bicara berputar-putar atau tidak langsung
pada point yang dimaksud. Apakah Anda pernah menemui orang dengan tipe seperti itu, atau
lebih parah lagi, apakah Anda termasuk orang yang memiliki tipe seperti itu? Hati- hati lho, sifat
yang satu ini bisa membuat orang menjauh dari Anda, dan dapat menghambat karir dan
pekerjaan. Untuk menghindari kecenderungan ini, simak kiat- kiat berikut.

1. Mengulang hanya kalau dibutuhkan
Jangan mengulang-ulang komentar atau pendapat yang Anda sampaikan kecuali bila
lawan bicara tidak mendengar atau menunjukkan gelagat tidak mengerti. Setelah
mengulang, lanjutkan pembicaraan.

2. Jangan utarakan pendapat yang telah diutarakan sebelumnya
Ungkapkan ide-ide atau pemikiran baru dalam diskusi dan jangan mengulang apa yang
telah disampaikan oleh orang lain. Rasanya tidak ada orang yang ingin mendengarkan
hal yang sama diulang-ulang kembali.

3. Hindari kebiasaan membumbui/menambahkan kata-kata
Lontarkan komentar/pendapat dengan kalimat sesederhana mungkin namun tepat
dalam mengekspresikan maksud. Dalam kursus menulis, kita diajarkan untuk mengedit
kata-kata yang ingin ditulis supaya lebih sigkat dan mudah dimengerti. Tidak ada
salahnya bila Anda menerapkan konsep yang sama dalam percakapan/komunikasi
verbal.

4. Ritme bicara
Cepat-lambatnya seseorang berbicara mempengaruhi apakah orang lain dapat mengerti
atau tidak apa yang hendak disampaikan. Kalau berbicara terlalu cepat, bisa-bisa apa
yang hendak Anda sampaikan malah tidak jelas. Sebaliknya, hindari berbicara dengan
ritme yang terlalu pelan/lambat, sehingga lawan bicara mampu menyela pembicaraan
dengan mengutarakan apa yang ingin Anda sampaikan.

5. Hindari lelucon
Jangan berusaha membuat lelucon-lelucon yang mungkin ditujukan untuk membuat
rekan tersenyum namun malah berakibat sebaliknya. Meski Anda mungkin berpikir diri
Anda adalah komedian terkenal yang mampu mengocok perut orang lain, tapi janganjangan
lawan bicara malah berpikir bahwa Anda menghabiskan waktunya dengan
melontarkan lelucon-lelucon yang sama sekali tidak lucu. Hal ini sangat fatal terutama
dalam meeting.

6. Diam kalau gugup
Hindari kata-kata seperti "uh," "yah, begitulah," "um," dan "eh," yang biasanya
digunakan saat kita gugup atau kehabisan kata-kata. Lebih baik diam saat Anda tidak
tahu apa yang ingin dikatakan daripada menggunakan kata-kata yang malah membuat
orang mempertenyakan kapasitas

7. Bicarakan topik yang dimengerti oleh semuanya
Jangan mendiskusikan hal-hal yang tidak relevan (dalam hal ini hal-hal yang bersifat
pribadi) yang mungkin hanya dimengerti oleh Anda berdua namun tidak dimengerti
oleh rekan-rekan lain yang ada disitu. Bila Anda ingin membicarakan hal yang sifatnya
pribadi, lakukan nanti.

8. Dahulukan kepentingan tim
Dalam diskusi, ajukan pertanyaan yang relevan dengan keberhasilan/kemajuan tim,
bukannya tentang prestasi diri sendiri. Seandainya mempunyai pertanyaan yang
berkaitan dengan diri Anda (misalnya performa di tempat kerja), sampaikan setelah
rapat selesai.

Read More 0 Comment

Lolos Dari Kejaran Deadline

Salah satu hal tersulit dalam kehidupan kerja profesional seseorang adalah mengatur waktu
dengan baik. Untuk Anda yang berprofesi sebagai konsultan atau terpilih sebagai kepala untuk menangani sebuah proyek ataupun dalam menyelesaikan pekerjaan sehari- hari, pasti sering menghadapi tuntutan untuk menyelesaikan proyek sesuai tenggang waktu/deadline yang telah diberikan sebelumnya. Tugas yang kelihatannya mudah ini dapat menjadi sulit bila Anda tidak
berhati-hati, yang sering kali membuat waktu yang tersedia tidak cukup karena kita
meremehkan hal-hal yang terdengar sepele. Ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini.

Pertama, hal yang paling penting adalah memahami proyek yang akan Anda tangani. Hal ini
mungkin terdengar sangat simpel, namun banyak orang yang tidak menyadarinya. Tapi ada
perbedaan yang dalam cara pandang antara klien atau manajer yang memberi tugas dengan
Anda sebagai pelaksana tugas mengenai bagaimana cara menyelesaikan sebuah proyek atau
bagaimana tampilan yang diharapkan. Ada baiknya Anda bertanya mengenai hal- hal detil
seperti, "Apa yang Anda harapkan setelah proyek ini selesai?" "Bagaimana bentuknya setelah
selesai?" dan sebagainya. Semakin banyak pertanyaan yang Anda ajkan, semakin besar
kemungkinan Anda dan dia (klien/manajer) mampu menyamakan persepsi sehingga bentrokan
yang mungkin terjadi mengenai proyek tersebut dapat dihindarkan.

Kedua, bagi proyek tersebut menjadi sub-sub bagian kecil. Bagi tugas tersebut menjadi bagianbagian
kecil yang bisa dikerjakan terpisah, dan selesaikan berdasarkan urutan tugas. Hal ini
akan memudahkan Anda dalam penyelesaian tugas, sebab sering kali bila tidak dibagi-bagi,
sebuah tugas akan terlihat sangat banyak dan terlalu rumit untuk diselesaikan.

Setelah membuat daftar tugas yang akan dikerjakan, langkah berikutnya adalah mengerjakan
tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Beri tanda check untuk setiap tugas yang telah
diselesaikan. Kemudian simak kembali daftar tersebut dengan seksama dan tuliskan berapa
banyak waktu yang dibutuhkan sebelumnya untuk menyelesaikan tugas yang sama. Dengan
melakukan perbandingan, dapat diketahui sejauh mana Anda telah berhasil memperbaiki diri.

Lalu apa yang harus Anda lakukan dalam merencanakan tugas yang belum pernah dilakukan
sebelumnya? Misalkan Anda mendapatkan kontrak sebagai konsultan untuk membuat sebuah
situs baru. Mungkin Anda tahu banyak tentang program-program penunjang yang akan
digunakan untuk membangun, atau mungkin Anda mahir dalam desain grafis/tampilan situs.
Tapi satu hal yang menjadi kekurangan : Anda tidak punya pengalaman membuat situs sendiri,
dan untuk melakukannya perlu bantuan orang lain. Untuk mengatasinya, bertanyalah pada
teman Anda, siapa tahu ia pernah punya pengalaman membuat situs atau kenal dengan orang
lain yang paham tentang seluk-beluk hal satu ini. Biasanya orang yang sudah profesional di
bidang ini dengan senang hati akan memberikan masukan atau nasehat.

Yang sulit adalah bila ternyata kita meremehkan tugas yang diberikan, yang pada akhirnya
tidak mampu diselesaikan tepat waktu. Kalau sudah begini, kira-kira apa yang harus dilakukan
ya? Strategi pertama adalah menuliskan alasan-alasan mengapa keterlambatan itu terjadi,
kemudian temuai atasan atau klien Anda untuk bersama-sama mendiskusikannya. Mengakui
kesalahan diri sendiri tanpa melakukan pembelaan sangat penting, bila kita mampu
melakukannya, biasanya manajer atau klien kita akan berbesar hati memberi maaf (asalkan
tidak terlalu sering). Bukan tidak mungkin mereka memberikan masukan baru, sehingga
dengan waktu ekstra maka tugas tersebut dapat diselesaikan dengan lebih sempurna dari
sebelumnya. Seandainya mereka marah? Terima saja, toh itu adalah kesalahan kita sendiri,
yang penting kita sungguh-sungguh berniat menebus kesalahan tersebut. Selamat mencoba!

Read More 0 Comment

Dijauhi Rekan-Rekan Kerja

Meskipun rasanya ingin meledak, namun alangkah bijaksananya bila Anda tidak
melakukan hal tersebut. Sebelum emosi lepas kendali, ingat bahwa hal tersebut akan
mempengaruhi citra Anda di mata rekan kerja. Jangan-jangan mereka berpendapat,
"Ah, Si A (Anda) sih orangnya gampang marah, dimintai tolong sedikit aja gak mau."
Kenyataan membuktikan bahwa terkadang kita harus ''menuntun'' seseorang
bagaimana supaya mereka memperlakukan kita seperti yang kita inginkan. Salah
satunya adalah dengan sesekali membiarkannya ’memanfaatkan’ Anda. Dengan
menyimak tips berikut, hindari bentrokan yang berbuntut persaingan tidak sehat
dengan rekan kerja Anda.

1. Jaga emosi
Daripada memberitahu seeseorang dengan kalimat "Saya kan tidak bisa melakukan
semuanya!" utarakan apa yang bisa Anda lakukan. Dengan begitu Anda bisa
memberikan pengertian pada rekan kerja, dan membuatnya paham akan kesulitan.

2. Gunakan kata "Saya’
Satu kata yang hampir pasti membuat seseorang menjadi defensif dan membela diri
dari tuduhan adalah"kamu". Komunikasi dua pihak langsung berhenti karena lawan
bicara malah sibuk merencanakan strategi pembelaan diri dibandingkan mendengar
penjelasan. Jadi untuk menghindarinya, tidak ada salahnya mulai berkata, "Sebenarnya
saya ingin membantu, namun pekerjaan saya hari ini benar-benar sangat banyak.
Bagaimana kalau rekan lain saja, kebetulan si A sangat ahli mengerjakan pekerjaan
tersebut."

3. Hindari sindiran dan sarkasme
Menyindir seseorang dengan komentar-komentar yang kasar atau bersifat sarkastik
cuma akan membuat kita merasa puas sesaat. Namun berikutnya, efek jangka panjang
yaitu membuat situasi menjadi tambah buruk harus Anda terima yang pasti akan
sangat menyusahkan. Sebisa mungkin hindari deh hal yang satu ini.

4. Jangan potong pembicaraan orang lain
Memotong pembicaraan orang lain bukan hanya merupakan kebiasaan yang tidak
sopan dan sangat mengganggu, namun hal tersebut juga bisa memberikan efek
berlawanan dari apa yang ingin kita dapatkan dari seseorang. Saat memotong
pembicaraan, kita mungkin berpikir untuk tujuan baik yaitu mempersingkat
pembicaraan sekaligus (mungkin) menjelaskan. Namun kenyataannya, malah bisa jadi
orang yang disela tersebut jadi sebal terhadap tingkah Anda.

5. Ajukan pertanyaan sebagai klarifikasi, bukan untuk menuduh
Jangan memulai pertanyaan dengan kata "Kenapa?" karena itu hanya akan membuat
seseorang merasa dihakimi dan kemudian mereka akan melakukan aksi defensif.
Gunakan kata seperti "Siapa," "Apa," "Kapan," "Di mana" atau "Bagaimana" untuk
membuka kalimat pertanyaan yang ingin Anda ajukan.

Rasanya bila Anda mampu menampilkan sisi diri yang asertif, bicara berdasarkan fakta serta
sopan, rekan-rekan kerja akan hormat dan segan. Selain itu ada keuntungan ektra : kalau Anda
bisa diandalkan dan mempunyai hubungan baik dengan semua orang, siapa tahu ada
kesempatan peningkatan karir tanpa diduga-duga. Selamat berkarya!

Read More 0 Comment

Mengatasi Gangguan Saat Kerja

Dalam sebuah kesempatan, pengarang buku terkenal John Naisbitt mengemukakan konsep
’high-tech/high- touch’. Dikatakannya bahwa semakin banyak seseorang terlibat aktivitas yang
bersifat high-tech (misalnya bekerja berjam-jam sendirian di depan komputer), maka semakin
banyak dibutuhkan interaksi yang bersifat high-touch. Kata high-touch di sini bukan
dimaksudkan sebagai arti yang harafiah -- Anda tidak perlu sampai memeluk rekan kerja
setelah seharian di depan komputer, tapi mungkin lebih ke arah pembicaraan yang
menyenangkan dan dapat membantu menghilangkan kejenuhan.

Berapa lama seseorang dapat bekerja di depan komputer sebelum akhirnya membutuhkan
waktu jeda untuk berinteraksi dengan orang lain sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian
masing-masing orang dan keadaan. Waktu yang dibutuhkan mungkin selama satu jam, satu
hari penuh atau bahkan lebih lama lagi. Kebutuhan untuk menyeimbangkan hidup kita dengan
interaksi yang bersifat high-touch akan semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya
keterlibatan tehnologi dalam pekerjaan kita. Dengan memahami apa yang kita butuhkan, kita
akan mampu menyelesaikan dua hal : pekerjaan dan tidak tertinggal gosip/berita terkini
tentang perkembangan dunia sekitar.

1. Cermati jam biologis Anda
Perhatikan bila anda mulai merasa mendapat tanda-tanda berikut : leher kaku, mata
mulai mengalami keletihan, sakit kepala atau punggung terasa pegal. Gejala-gejala
tersebut bisa jadi timbul karena kejenuhan berada di depan komputer dalam waktu
lama. Untuk mengatasinya, lemaskan kaki dengan berjalan mengelilingi ruangan kerja
atau ke ruang rekan anda, atau sekedar untuk berbincang-bincang dengan temanteman
sejawat.

2. Ukur berapa kadar keseimbangan high-tech dan high-touch yang Anda miliki
Seandainya Anda berencana untuk bekerja seharian di depan komputer, rencanakan
untuk menghabiskan waktu istirahat anda dengan berinteraksi (entah dengan rekan
ataupun atasan tempat bekerja). Catat kegiatan tersebut selama beberapa waktu, dan
cari waktu rata-rata berapa lama Anda dapat tahan bekerja sebelum beristirahat.
Tentukan berapa lama waktu istirahat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
high-touch, dan patuhi aturan yang telah Anda buat tersebut.

3. Jujur dan bersikap asertif dengan para pengganggu yang kronis atau bersikap seenaknya
Saat Anda mulai merasa kerja terganggu karena pembicaraan teman-teman yang
seolah tak ada ujungnya, utarakan secara langsung (lakukan dengan halus dan sopan).
Jangan berharap mereka dapat membaca pikiran atau bahasa tubuh yang Anda
tampilkan.

4. Sadar bahwa ’gangguan’ yang dilakukan oleh rekan Anda mungkin adalah
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan high-touch mereka
Bila Anda maka akan lebih sabar menghadapi para pengganggu, namun Anda sendiri
harus mendahulukan apa yang telah menjadi komitmen sejak awal. Jangan biarkan
pekerjaan terbengkalai hanya karena Anda dapat memahami kenapa rekan kerja
bertindak seperti itu. Namun sekali lagi, itu bukan berarti Anda akan membiarkannya
mengganggu pekerjaan yang sedang Anda tunda. Beranikan diri Anda untuk menyela
pembicaraan seandainya merasa bahwa pembicaraan tersebut akan memakan waktu
lama, sedangkan Anda sudah harus kembali ke pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Read More 0 Comment

Tetap Optimis Saat Mencari Pekerjaan

Siapa bilang mencari pekerjaan itu gampang? Rasanya kalimat itu sering sekali diucapkan oleh
semua orang dengan merujuk pada kenyataan yang ada sekarang ini. Namun tahukah anda
bahwa rasa frustrasi menunggu datangnya panggilan itu jauh lebih menyiksa? Hal itu
dikarenakan ketidakpastian yang melanda, yang membuat perasaan jadi tidak karuan. Memang
banyak orang yang memilih untuk bersikap masa bodoh dan cuek, namun berapa lama sih hal
itu bisa bertahan, apalagi kalau panggilan itu tidak kunjung datang?

Jangan remehkan rasa frustrasi ini, karena efeknya bisa panjang. Bisa-bisa saat anda benarbenar
mendapat panggilan, lamaran anda ditolak hanya karena pembawaan atau raut muka
anda yang kusut sebagai efek lanjutan dari rasa kesal tersebut. Mempertahankan keyakinan dan
motivasi memang sangat vital dalam fase ini, namun dengan kiat-kiat berikut, pertahankan
pemikiran positif anda.

1. Rajin- rajinlah ngobrol dengan teman
Akan lebih baik bila dalam situasi sulit seperti ini, anda mempunyai seorang teman
sebagai tempat curhat. Ingat-ingatlah saran-saran yang diberikannya, siapa tahu
bermanfaat bagi anda. Atur waktu teratur untuk bertemu dan berdiskusi, semakin
banyak masukan yang diberikan semakin baik bagi anda.

2. Buat catatan
Tetaplah hidup teratur dengan menyimpan catatan-catatan tentang nomor telepon atau
kapan dan kemana saja kita mengirim lamaran pekerjaan. Dengan mencatat hal-hal
kecil namun penting tersebut, akan lebih mudah saat melakukan follow-up.

3. Bagi waktu dengan baik
Atur dan tentukan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk membuat surat
lamaran yang akan dikirimkan, melakukan riset pasar melalui website atau hal- hal lain
yang menyangkut lamaran pekerjaan. Dengan begitu, kita tidak berharap terlalu
banyak atau merasa kecewa saat tidak mampu menyelesaikan apa yang telah
ditargetkan tepat pada waktunya.

4. Tentukan tujuan
Motivasi adalah hal yang paling penting dalam mempertahankan harapan dan tidak
putus asa, jadi jangan buat target yang terlalu muluk-muluk. Tetaplah realistis dan
berusahalah untuk dapat konsisten menjalankannya. Sebagai contoh, jangan sampai
anda berencana untuk melakukan puluhan kali telepon dalam satu hari -- anda hanya
akan menjadi depresi bila target tersebut tidak tercapai.

5. Perkuat keyakinan diri
jangan biarkan diri anda larut dalam frustrasi berkepanjangan! Bila anda memerlukan
peralatan kosmetik baru (parfum atau lipstick misalnya), makan dessert yang enak,
atau melakukan massage hanya supaya anda merasa lebih baik, lakukan saja. Lakukan
apapun yang bisa membuat perasaan anda lebih baik, sejauh hal itu tidak merugikan
diri sendiri atau orang lain. Dengan begitu, saat dipanggil untuk wawancara anda dapat
tampil lebih percaya diri dan tenang.

6. Kumpul dengan teman-teman
Sediakan waktu misalnya sekali dalam seminggu atau sebulan untuk berkumpul dengan
teman-teman anda (yang mungkin senasib), tanya perkembangan masing-masing
termasuk menjelaskan tentang perkembangan anda sendiri. Usahakan agar suasana
berlangsung santai dan tidak mengeluarkan banyak uang. Ingatlah bahwa tidak ada
orang yang berusaha mencari lowongan selama 24 jam, jadi tetaplah bergaul!

Read More 0 Comment

Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Saat Wawancara


Persiapan, banyak orang yang menganggap hal ini tidak perlu dalam melamar pekerjaan.
Tampil saja sebagaimana adanya dan biar perusahaan yang menilainya, begitu pendapat
sebagian orang. Pendapat ini memang benar, namun banyak yang salah kaprah mengartikan
ungkapan di atas. Tampil apa adanya berarti anda tidak melakukan kebohongan, tapi itu bukan
berarti anda tidak mempersiapkan diri dengan baik. Bernagkat perang tanpa mengetahui musuh
sama saja dengan bunuh diri,begitu kata pepatah kuno. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
anda lakukan untuk lebih meyakinkan calon perusahaan anda berikutnya bahwa andalah yang
mereka cari :

1. Bicara rinci saat wawancara
Cari tahu lebih banyak tentang posisi yang ditawarkan, perusahaan dan
produk/pelayanan yang ditawarkan. Semakin banyak anda tahu tentang posisi yang
anda lamar akan semakin baik. Selain itu, persiapan akan membuat anda tampil
percaya diri sendainya ditanya mengenai hal-hal spesifik menyangkut perusahaan atau
pekerjaan anda.

2. Bawa salinan dari resume anda
Tujuannya adalah sebagai cadangan dan berjaga-jaga, siapa tahu diperlukan.

3. Lakukan kontak mata
Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali
anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap
sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan.

4. Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan

5. Berpakaian secara profesional
Arti kata ’profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini.
Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai
orang yang melamar pekerjaan. Yang palilng penting adalah tampil rapi dan sopan.
Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting lho!

6. Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik
Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang
terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar
calon favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus
diutamakan.

7. Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung
Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi.
Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.

8. Jelaskan prestasi yang pernah anda buat
Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan
di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan
mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut.

9. Bertanya
Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaanpertanyaan
yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang
proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai
visi untuk memajukan perusahaan).

10. Kirim ucapan terima kasih dua hari setelah wawancara
Tunjukkan bahwa anda berminat dengan posisi yang ditawarkan dan ucapkan terima
kasih pada pewawancara anda karena telah meluangkan waktunya untuk anda. Meski
anda tidak mendapat pekerjaan tersebut, namun dengan memelihara hubungan baik
siapa tahu bila ada posisi yang lebih baik anda menjadi orang pertama yang dihubungi.

Read More 0 Comment

Memperoleh Gaji Lebih Besar Di Perusahaan Baru

Percaya atau tidak, banyak orang yang gelagapan saat ditanya oleh pewawancara : Berapa gaji
yang anda inginkan? Anda menjawab terserah, jangan salahkan perusahaan jika gaji anda
ditekan sekecil mungkin. Beberapa orang memilih cara mengalihkannya dengan balik bertanya :
Sebenarnya berapa gaji ideal di posisi ini, namun hal ini dapat menjadi bumerang bagi anda
karena bisa saja si pewawancara mengarang besar gaji di posisi tersebut (yang tentu saja lebih
kecil dari standar).

Sebenarnya masalah negosiasi besar gaji yang akan diperoleh tidak terlalu rumit, asalkan anda
mengikuti aturan-aturan sederhana berikut dan mempersenjatai diri anda dengan percaya diri,
akal sehat, dan sedikit riset. berikut tips-tipnya :

1. Lakukan penyelidikan
Sebelum memasuki tahap negosiasi gaji, anda harus terlebih dahulu menyiapkan diri
anda dengan mengadakan riset, yang tujuannya adalah supaya anda mengetahui nilai
pasar anda. Perhitungkan pengalaman anda di bidang tersebut, proyek-proyek yang
pernah anda tangani, kemampuan anda mengambil inisiatif, dan mengetahui iklim
ekonomi yang ada saat ini. Kontak dengan organisasi profesional dan mencoba
beberapa perusahaan lain sebelum menentukan pilihan akan memberikan anda
gambaran yang lebih jelas berapa kisaran gaji posisi yang anda incar saat ini.

2. Jujur
Seandainya ditanya berapa gaji anda sebelumnya, jangan melebih-lebihkan penghasilan
sebelumnya. Anda tidak akan pernah tahu apakah perusahaan baru anda akan
mengecek ke tempat kerja anda sebelumnya. Banyak pekerjaan yang hampir diraih
oleh seseorang akhirnya lenyap hanya karena si pelamar melakukan kebohongan (yang
kelihatannya kecil namun berdampak besar ini).

3. Tembak langsung
Lawan ketakutan (atau keengganan anda memulai lebih dulu) dengan jurus tembak
langsung, ajukan nilai gaji yang anda harapkan begitu ditanya. Hal yang perlu diingat :
seandainya anda mengajukan nilai gaji terlalu tinggi, anda selalu mempunyai
kesempatan untuk menurunkan tawaran anda (sekaligus terlihat sebagai calon pegawai
yang memiliki motivasi tinggi). Namun sekali anda mengajukan tawaran terlalu rendah,
nyaris mustahil untuk menaikkannya kembali.

4. Jangan campuradukkan urusan bisnis dengan pribadi
Menjalankan sebuah perusahaan adalah bisnis, jadi jangan heran bila pewawancara
anda berusaha menekan anda hingga menerima gaji serendah mungkin (itu memang
tugasnya sih!). Ada hal yang tidak boleh anda lupakan : menjalani wawancara bukan
berarti anda tampil semanis mungkin, jangan pernah meminta maaf atau mundur
menghadapi gertakan. Tampilkan diri dengan penuh kepercayaan diri (namun dengan
tetap berlaku sopan dan hormat pada pewawancara).

5. Lakukan tawar-menawar
Seandainya gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan anda (namun lebih dari
cukup untuk menutupi pengeluaran anda), tidak ada salahnya anda mencoba
melakukan tawar-menawar misalnya dengan mengajukan satu minggu ekstra untuk
liburan, waktu kerja yang fleksibel, bagian kepemilikan, atau jadwal pembagian bonus.
Jangan salah, nilai bonus terkadang cukup besar lho, bisa mencapai 10 sampai 20
persen gaji anda.

Pada akhirnya, ketekunan anda dalam melakukan penyelidikan, kejujuran, dan keyakinan diri
yang cukup adalah cara terbaik untuk memastikan anda mendapatkan pekerjaan yang anda
inginkan (yang juga memenuhi syarat-syarat yang anda minta). Belajarlah menjadi negosiator
yang baik, bahagiakan diri anda dan (mudah-mudahan) gaji anda lebih besar.

Read More 0 Comment

Strategi Mendapatkan Penghasilan Lebih

Sekarang ini, yang namanya kesetiaan sudah nyaris punah (terutama dalam dunia kerja). Pada
masa krisis sekarang ini perusahaan dapat dengan mudah membatalkan kontrak kerja, dan
pengurangan karyawan dalam perusahaan adalah suatu hal yang biasa. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa mereka yang tetap dalam satu pekerjaan kenaikan upahnya lebih sedikit
dibanding mereka yang menjadi kutu ’loncat’. Jadi buat anda yang ingin mendapat penghasilan
tinggi dalam waktu relatif singkat, inilah kiat-kiatnya :

1. Gonta- ganti pekerjaan adalah sebuah strategi
Bekerja di satu perusahaan selama 10 atau 20 tahun adalah strategi lama, yang saat ini
sangat riskan untuk dilakukan. Buktinya telah banyak kasus di mana perusahaan
melakukan PHK pada karyawan, menutup divisi atau hal-hal lainnya yang dapat
membuat perusahaan tersebut meraih keuntungan atau menjadi lebih kompetitif
menghadapi persaingan.

2. Buka mata terhadap segala kemungkinan pekerjaan baru
Lakukan riset mendalam tentang perusahaan atau industri apa dalam pekerjaan anda
yang sedang booming saat ini. Amati terus perkembangan pasar dan kesempatan yang
ada. Namun selama anda masih bekerja di perusahaan anda yang sekarang, tetaplah
bersikap setia. Selesaikan pekerjaan sebaik-baiknya meski (mungkin) tak lama lagi
anda berencana untuk keluar.

3. Berhenti saat di puncak
Bila anda keluar dari pekerjaan, pastikan bahwa hal tersebut dilakukan bukan karena
pekerjaan anda mulai kacau atau anda bermasalah dengan atasan. Berhenti saat masih
di atas akan membuat nilai anda di tempat anda hendak melamar lebih tinggi.

4. Hargai diri sendiri dengan nilai tinggi
Posisikan diri anda sebagaimana perusahaan yang sedang berusaha
menciptakan/memasarkan sebuah produk baru. Tanyakan diri anda apa yang harus
anda lakukan supaya berada dalam posisi menguntungkan (yang ujung-ujungnya
adalah meraih kesuksesan di masa depan). Jangan menunggu sampai pasar yang
datang pada anda.

5. Buat rencana kecil sebelum interview
Jangan presentasikan diri anda dengan cara konvensional, tunjukkan pada mereka apa
dan bagaimana anda dapat berperan. Pendekatan ini dengan jelas akan membedakan
anda dari para kandidat lain.

6. Perlakukan dirimu dan usaha kecil tersebut dengan semangat tinggi
Lupakan penghargaan-penghargaan yang pernah anda dapat di pekerjaan sebelumnya,
saatnya anda berjuang lagi untuk mendapatkan pujian-pujian berikutnya. Simpan
pertanyaan "kompensasi apa yang akan diberikan pada perusahaan kepada saya",
setidaknya sampai akhir wawancara.

Read More 0 Comment

Memperoleh Gaji Lebih Besar Di Perusahaan Baru

Percaya atau tidak, banyak orang yang gelagapan saat ditanya oleh pewawancara : Berapa gaji
yang anda inginkan? Anda menjawab terserah, jangan salahkan perusahaan jika gaji anda
ditekan sekecil mungkin. Beberapa orang memilih cara mengalihkannya dengan balik bertanya :
Sebenarnya berapa gaji ideal di posisi ini, namun hal ini dapat menjadi bumerang bagi anda
karena bisa saja si pewawancara mengarang besar gaji di posisi tersebut (yang tentu saja lebih
kecil dari standar).

Sebenarnya masalah negosiasi besar gaji yang akan diperoleh tidak terlalu rumit, asalkan anda
mengikuti aturan-aturan sederhana berikut dan mempersenjatai diri anda dengan percaya diri,
akal sehat, dan sedikit riset. berikut tips-tipnya :

1. Lakukan penyelidikan
Sebelum memasuki tahap negosiasi gaji, anda harus terlebih dahulu menyiapkan diri
anda dengan mengadakan riset, yang tujuannya adalah supaya anda mengetahui nilai
pasar anda. Perhitungkan pengalaman anda di bidang tersebut, proyek-proyek yang
pernah anda tangani, kemampuan anda mengambil inisiatif, dan mengetahui iklim
ekonomi yang ada saat ini. Kontak dengan organisasi profesional dan mencoba
beberapa perusahaan lain sebelum menentukan pilihan akan memberikan anda
gambaran yang lebih jelas berapa kisaran gaji posisi yang anda incar saat ini.

2. Jujur
Seandainya ditanya berapa gaji anda sebelumnya, jangan melebih-lebihkan penghasilan
sebelumnya. Anda tidak akan pernah tahu apakah perusahaan baru anda akan
mengecek ke tempat kerja anda sebelumnya. Banyak pekerjaan yang hampir diraih
oleh seseorang akhirnya lenyap hanya karena si pelamar melakukan kebohongan (yang
kelihatannya kecil namun berdampak besar ini).

3. Tembak langsung
Lawan ketakutan (atau keengganan anda memulai lebih dulu) dengan jurus tembak
langsung, ajukan nilai gaji yang anda harapkan begitu ditanya. Hal yang perlu diingat :
seandainya anda mengajukan nilai gaji terlalu tinggi, anda selalu mempunyai
kesempatan untuk menurunkan tawaran anda (sekaligus terlihat sebagai calon pegawai
yang memiliki motivasi tinggi). Namun sekali anda mengajukan tawaran terlalu rendah,
nyaris mustahil untuk menaikkannya kembali.

4. Jangan campuradukkan urusan bisnis dengan pribadi
Menjalankan sebuah perusahaan adalah bisnis, jadi jangan heran bila pewawancara
anda berusaha menekan anda hingga menerima gaji serendah mungkin (itu memang
tugasnya sih!). Ada hal yang tidak boleh anda lupakan : menjalani wawancara bukan
berarti anda tampil semanis mungkin, jangan pernah meminta maaf atau mundur
menghadapi gertakan. Tampilkan diri dengan penuh kepercayaan diri (namun dengan
tetap berlaku sopan dan hormat pada pewawancara).

5. Lakukan tawar-menawar
Seandainya gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan anda (namun lebih dari
cukup untuk menutupi pengeluaran anda), tidak ada salahnya anda mencoba
melakukan tawar-menawar misalnya dengan mengajukan satu minggu ekstra untuk
liburan, waktu kerja yang fleksibel, bagian kepemilikan, atau jadwal pembagian bonus.
Jangan salah, nilai bonus terkadang cukup besar lho, bisa mencapai 10 sampai 20
persen gaji anda.

Pada akhirnya, ketekunan anda dalam melakukan penyelidikan, kejujuran, dan keyakinan diri
yang cukup adalah cara terbaik untuk memastikan anda mendapatkan pekerjaan yang anda
inginkan (yang juga memenuhi syarat-syarat yang anda minta). Belajarlah menjadi negosiator
yang baik, bahagiakan diri anda dan (mudah-mudahan) gaji anda lebih besar.

Read More 0 Comment

Berhadapan Dengan Rekan Kerja ’Negatif’

Orang mendemonstrasikan sikap negatifnya dengan berbagai cara, namun terkadang ada
sebagian kecil yang menunjukkannya dengan terang-terangan (bahkan cenderung destruktif).
Gak ada salahnya sih, namun hal ini sering kali membawa dampak buruk karena orang lain
akan terpengaruh oleh sikap tidak bersahabat ini. Ada beberapa strategi umum yang bisa
digunakan seandainya anda menghadapi situasi ini.

1. Akui bahwa memang ada masalah dengan tingkah laku rekan anda
Langkah pertama adalah mengetahui saat seseorang menampilkan sikap negatif di
tempat kerja. Jangan mengabaikannya apalagi bila ternyata sikap tersebut berpengaruh
pada penampilan dirinya, anda, orang lain di sekitar anda atau hubungan dengan
klien/pelanggan.

2. Apa sih penyebabnya?
Kita tahu bahwa pemikiran buruk seseorang pasti ada penyebabnya, misalnya masalah
pribadi, stres yang berhubungan dengan pekerjaan, atasan yang menyulitkan, tidak ada
kesempatan untuk mengembangkan diri dalam pekerjaan, dan lain-lain. Seandainya
anda berniat untuk menolongnya, sangat penting untuk mengetahui hal ini. Tanyakan
pertanyaan yang tidak terlalu ’vulgar’ seperti, "Kamu lagi kesal ya? Ada yang bisa
dibantu?" Perlu anda ketahui, bahwa orang yang sedang berada dalam situasi ini akan
menganggap pikiran negatifnya adalah hal yang benar, jadi sabar-sabar saja
menghadapinya.

3. Bangkitkan rasa tanggung jawab
Untuk mengubah sikap negatif seseorang dalam bekerja sangat tergantung pada orang
itu sendiri, apakah ia mau atau tidak untuk berubah. Meski memiliki hak untuk
mempunyai sikap tersebut, namun akan sangat tidak etis bila ia menunjukkannya di
tempat kerja (apalagi bila ia adalah bagian dari sebuah tim). Sebagai salah satu
anggota tim atau (mungkin) atasannya, anda perlu membantu kolega anda agar
menyadari hal ini. Ada baiknya bila anda mendiskusikan masalah ini secara pribadi
dengan rekan anda, sekaligus (secara halus) tunjukkan bahwa sikapnya akan dapat
berpengaruh jelek bagi diri dan timnya.

4. Memberikan masukan
Meski anda mempunyai pendapat bahwa si pemikir negatif harus mengubah
kelakuannya sendiri, namun tidak ada salahnya kalau anda ikut membantu sehingga
proses perubahannya dapat dipercepat. Mungkin ia sendiri tidak tahu bagaimana
bersikap lebih baik. Beritahu bahwa mungkin kelebihan-kelebihan yang dimiliki tertutupi
oleh sikap-sikap negatif yang ditunjukkannya.

5. Tanamkan sikap positif dalam diri rekan lain
Cara yang biasa digunakan di masa lalu (namun masih ampuh) : beri contoh positif
melalui tingkah laku dan sikap sehari-hari anda. Dengan memberi contoh maka anda
akan menjadi panutan bagi rekan kerja anda, dan mungkin secara perlahan sifat-sifat
buruk tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Yang terpenting, seandainya anda
mempunyai rekan kerja yang ’sulit’, jangan pernah segan untuk memulai dialog
dengannya. Dengan demikian, anda akan terhindar dari hal-hal yang lebih buruk.

Read More 0 Comment

’Berperang’ Dengan Pekerjaan Yang Penuh Tekanan


Apakah anda sering mengalami hal-hal berikut :
mood yang berubah-ubah seperti stress atau depresi, sering bingung (atau bengong), menarik
diri dari lingkungan, mengalami masalah dengan hubungan interpersonal dengan orang lain,
kesulitan konsentrasi, dan bermasalah dengan kesehatan saat bekerja dalam penuh tekanan.
Bila jawabannya ya pada dua atau lebih dari pilihan di atas, mungkin anda saat ini berada di
ambang bahaya karena beban pekerjaan mulai membuat anda nyaris gila. Simak cara- cara di
bawah ini, mungkin salah satunya dapat anda gunakan supaya dalam pekerjaan yang penuh
pressure, anda dapat bertahan.

1. Fokus pada penyebab
Setiap orang mengalami tekanan dalam pekerjaan karena masalah yang berbeda-beda,
karena itu solusinya pun bervariasi pada setiap orangnya. Langkah pertama yang harus
anda lakukan adalah menemukan penyebab utamanya, sebenarnya bagian pekerjaan
mana yang membuat anda merasa lelah?

2. Lihat ke depan
Banyak kasus stres dalam pekerjaan disebabkan karena harapan-harapan yang tidak
realistis (bahkan mustahil) terhadap kemampuan atau pekerjaan seseorang. Karena
anda yang paling tahu tentang kemampuan anda sendiri, buatlah langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga dengan begitu anda tidak
akan merasa terbebani.

3. Ciptakan keseimbangan
Buat keseimbangan antara pekerjaan, keluarga dan hobi pribadi. Kalau anda
mengutamakan karir saja, mungkin ini saatnya mengubah pola berpikir anda.
Menempatkan karir di atas segalanya hanya akan berakibat buruk dalam jangka
panjang.

4. Berbagi dengan orang lain
Saat anda mulai merasa tekanan pekerjaan , berbagi ceritalah dengan anggota
keluarga, teman, supervisor, atau orang lain yang anda percayai. Bukan hanya anda
saja yang pernah merasakan hal tersebut, dan berbagi/mendapat dukungan dengan
orang lain adalah salah satu cara paling manjur untuk mengatasinya. That way, anda
tidak akan merasa seorang diri.

5. Ambil napas
Seandainya anda mulai merasa tidak mampu lagi menahan beban kerja, cepat ambil
tindakan. Minta liburan singkat, atau habiskan akhir minggu anda di sebuah tempat
kesukaan anda. Saat itu, jangan memikirkan tentang pekerjaan sama sekali, nikmati
saja hobi anda.

6. Melakukan sesuatu yang baru
Biasanya kebosanan memainkan peranan penting dalam job fatigue. Untuk
mengatasinya, cobalah dengan mempelajari hal-hal baru dalam pekerjaan anda atau
meninjau bidang lain. Perdalam pengetahuan anda dengan membaca majalah. Jangan
ragu untuk mngetahui sesuatu yang baru, meski pada kenyataannya hal tersebut tidak
ada hubungan sama sekali dengan profesi yang anda geluti sekarang ini.

7. Minta tambahan pekerjaan
Mungkin anda mulai merasa jenuh karena sudah tidak memdapatkan tantangan lagi
dari tugas anda yang sekarang. Kalau anda memang merasakan demikian, mintalah
proyek tambahan pada atasan anda. Seandainya atasan anda tidak melakukan apaapa,
carilah proyek yang sesuai dengan minat dan kemampuan anda (tentunya setelah
mendapat persetujuan dari atasan anda).

8. Delegasikan tugas
Yang ini kebalikan dari point sebelumnya, bagaimana kalau anda mengemban tugas
yang terlalu banyak dan tidak mampu mengatasinya? Untuk itu, mulailah membagi
tugas anda kepada orang lain, dan jangan sungkan untuk menolak proyek-proyek baru
yang ditawarkan seandainya anda masih harus mengerjakan tugas lain yang masih
berjubel.

Read More 0 Comment

Penyesuaian Diri di 60 Hari Pertama Kerja

Sekarang ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, dan ditambah oleh jumlah tenaga
kerja yang semakin banyak (dan berkualitas), maka seseorang dituntut untuk dapat dengan
cepat menyesuaikan diri di tempat kerja barunya. Semakin cepat akan semakin baik. Berikut
adalah strategi bagaimana anda harus bersikap selama 60 hari pertama di tempat kerja baru.
Who knows, mungkin karir anda akan melesat dan tetap berada di jalur cepat.

1. 14 hari pertama: Pengenalan rekan-rekan kerja
Untuk berhasil, diperlukan kombinasi antara performa dengan kepribadian. Supaya bisa
diterima oleh lingkungan baru, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan rekanrekan
yang dapat memberitahu kita peraturan-peraturan informal di dalam perusahaan.
Pertama dekati mereka-mereka yang akan sering anda temui (misalnya teman satu
departemen atau dari departemen lain yang mempunyai hubungan erat dengan
pekerjaan anda), para pembuat keputusan (misalnya pimpinan proyek) dan orangorang
yang berpotensi menjadi mentor anda. jangan ragu-ragu untuk menyediakan
waktu makan siang dengan orang-orang ini. Tujuannya tak lain adalah untuk
mengetahui rule-of-the-game yang berlaku di tempat baru tersebut, misalnya apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan membangun hubungan, kepercayaan
dan informasi akan datang dengan sendirinya.

2. 30 Hari pertama : Bertemu atasan, tanyakan apakah ada kemajuan dalam
pekerjaan anda
Kebanyakan orang yang baru bekerja di tempat baru melakukan kesalahan fatal dengan
mengira atasan mereka tahu apa saja tugas yang harus anda lakukan. Hal ini
diperparah oleh ketakutan kalau-kalau tugas kita dianggap tidak dikerjakan dengan
benar. Tapi ada hal yang mungkin luput dari perkiraan kita, biar bagaimana pun atasan
pasti ingin anda sukses, karena kesuksesan anda secara tidak langsung akan berakibat
positif pada dirinya (dia juga akan mendapat pujian dari supervisornya).

3. 45 hari pertama : Tulis dan pahami deskripsi pekerjaan anda
Setelah satu setengah bulan di posisi baru, harusnya anda sudah tahu tanggung jawab
apa saja yang harus anda emban. Tulis pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di benak
anda di atas sebuah kertas, berikut dengan daftar proyek-proyek yang telah anda
tangani. Kemudian temui atasan anda dan diskusikan hal ini dengannya, hal ini untuk
menyamakan persepsi anda berdua tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas di
posisi anda yang dapat diterima oleh bos anda.

4. 60 hari pertama : Selesaikan pekerjaan dengan baik
Memang, anda harus melakukan pekerjaan yang cukup sulit untuk membuat orang lain
terkesan. Namun anda harus berhati-hati, pilih proyek pekerjaan yang masuk akal dan
bisa diselesaikan dengan tepat waktu. Sebagai contoh, jangan pilih pekerjaan di mana
hanya anda yang terlibat karena hanya memakan waktu lebih lama dan (mungkin)
tidak mendapat dukungan dari atasan anda. Ambil proyek-proyek yang melibatkan
orang lain dalam tim anda.

5. 60 hari kemudian : Penyegaran
Untuk melakukannya sebenarnya susah-susah gampang. Intinya adalah berusaha
melakukan hal yang sama (dengan semangat yang sama) sebagaimana anda bekerja di
dua bulan pertama. Kemudian buat kerangka kerja berdasarkan landasan yang telah
anda ciptakan di 60 hari pertama tersebut. Memperluas pergaulan hingga mempunyai
banyak teman dari perusahaan lain juga dapat menunjang usaha anda.
Ingatlah selalu bahwa memberikan atau menerima feedback dan mementukan posisi anda di
kantor adalah proses yang terus berlanjut, jadi jangan cepat puas!!

Read More 1 Comment

Bagaimana Supaya ’Diperhatikan’ di Tempat Kerja


Dalam polling terakhir yang dilakukan oleh sebuah harian terkenal, mayoritas karyawan
menganggap bahwa tampil serius dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan saja tidak
cukup untuk mendongkrak karir seseorang. Ada cara lain yang lebih efektif bila anda ingin
mendapatkan kesempatan ke jenjang karir yang lebih baik, yaitu menjalin kontak (baik secara
eksternal maupun internal), dan mencari tugas-tugas yang menantang namun potensial.

1. Berteman dengan rekan- rekan kerja dari departemen lain
Dengan menjalin hubungan persahabatan dengan rekan kerja dari bagian lain, hal itu
akan membuat anda dikenal sebagai figur yang supel, dan pada akhirnya akan
membuka kesempatan anda mendapat promosi di masa datang atau kenaikan gaji. Bila
kelak anda ditunjuk untuk mengepalai suatu proyek misalnya, luasnya pergaulan anda
akan memudahkan anda untuk memilih orang-orang yang memang capable/mampu
dalam pekerjaannya.

2. Menjalin networking dengan karyawan perusahaan lain
Mempunyai jaringan koneksi ke perusahaan lain akan membuat profil anda di mata
rekan-rekan menjadi tinggi. Anda mungkin akan menjadi orang yang paling diandalkan
karena mengetahui perkembangan perusahaan lain. Selain itu, secara tidak langsung
anda akan dianggap sebagai juru bicara tidak resmi perusahaan bagi orang lain, yang
menunjukkan kemampuan leadership anda.

3. Mempelajari teknologi terbaru
Saat ini ada pakem baru yang berlaku di dunia bisnis : siapa yang menguasai teknologi,
maka dialah yang menguasai dunia. Meski anda sudah bekerja, bukan berarti anda
tidak perlu lagi belajar. Bisa lebih dulu menguasai salah satu kemajuan teknologi
seperti program-program komputer yang beredar sekarang ini akan membuat profil
anda semakin tinggi di mata rekan-rekan kerja.

4. Ambil resiko dengan melakukan pekerjaan sulit
Mungkin dalam karir anda akan menjumpai tugas/assignment yang saking sulitnya,
rekan-rekan kerja anda jadi enggan untuk dipilih sebagai project officer. Cermati baikbaik,
mungkin pekerjaan ini bisa menjadi tiket utama anda mendapat kesempatan.
Jangan takut gagal, sebab meski nanti akhirnya pekerjaan tersebut hanya bisa
diselesaikan setengahnya saja, nama anda akan dikenal sebagai orang yang berani
mengambil resiko dan mau bekerja keras.

5. Kenali limit kemampuan anda
Boleh-boleh saja anda melakukan berbagai tugas yang sulit, namun jangan sampai
mengerjakannya dengan asal-asalan. Tujuan anda adalah supaya orang-orang (dan
atasan) tahu bahwa anda mempunyai kemampuan untuk mengerjakan tugas- tugas
sulit. Kalau tidak mampu, buat apa dipaksakan? Nanti hasilnya malah akan berimbas
negatif pada citra diri anda di depan rekan-rekan.

Read More 0 Comment

Tips Menggunakan E-Mail di Kantor


Keberadaan komputer di meja kerja anda tentunya akan sangat memudahkan penyelesaian
pekerjaan, apalagi kalau ditambah dengan fasilitas internet, rasanya lengkap sudah
kebahagiaan anda di kantor. Selain browsing, anda juga bisa saling berkirim e-mail dengan
rekan-rekan anda sekaligus memperluas networking anda. Tapi kalau tidak berhati- hati, bisabisa
waktu anda selama satu hari bisa terbuang percuma hanya karena anda terlalu sering
mengecek apakah ada e-mail baru yang masuk atau tidak. Untuk menyiasatinya, ada baiknya
anda perhatikan cara-cara berikut.

1. Periksa e-mail kamu dua kali sehari
Salah satu sebab banyaknya waktu yang terbuang dalam pekerjaan seseorang adalah
karena terlalu seringnya ia mengecek apakah ada e-mail baru yang masuk. Untuk
menghindarinya, atur jadwal berapa kali sehari anda membuka e-mail. Lakukan saat
waktu anda senggang atau tidak ada pekerjaan, misalnya pada pukulan 8 pagi
(sebelum mulai bekerja) dan terakhir pada pukul 6 sore (setelah waktu kerja selesai).

2. Gunakan dua account yang berbeda untuk e-mail pribadi dan urusan bisnis
Salah satu langkah untuk memisahkan urusan kantor dan masalah pribadi adalah
dengan mempunyai dua account yang berbeda. Saat bekerja di kantor, hindari godaan
untuk membuka e-mail pribadi anda. Biasakan untuk membagi waktu anda dengan baik
: di kantor maka urusan pekerjaan yang paling penting, sedangkan urusan pribadi
dapat anda lakukan di rumah. Seandainya anda tergabung dalam milis, usahakan
supaya milis tersebut dikirim ke account pribadi anda (yang dapat anda buka pada
waktu senggang).

3. Mem- filter e-mail yang tidak bermanfaat
Saat ini banyak email komersil yang masuk (junk mail), dan jumlahnya terkadang
mencapai puluhan. Untuk itu, sangat penting untuk menggunakan program-program
dalam e-mail anda yang dapat secara otomatis membuang junk mail tersebut.
Tujuannya, sekali lagi, adalah supaya waktu anda tidak terbuang percuma.

4. Mengatur message dan alamat yang masuk ke dalam e-mail anda
Gunakan fitur address book dalam program e-mail anda untuk mengatur surat-surat
penting yang masuk. Selain tidak menghabiskan waktu, dengan menggunakan fitur ini
maka anda akan terhindar dari kesalahan-kesalahan kecil seperti salah ketik alamat.
Masukkan pesan-pesan tersebut dalam folder, jadi inbox anda hanya berisi pesan-pesan
yang belum terbaca saja.

5. Buat segala sesuatunya sesimpel mungkin
Seandainya anda harus membalas suatu e-mail, sebaiknya buat balasannya sesingkat
mungkin. Kalau perlu, kirim jawaban anda hanya dengan ya atau tidak (tentunya bila
memungkinkan).

6. Hindari chatting
Sebisa mungkin, hindari godaan menggunakan fasilitas chatting di saat jam kerja.
Chatting hanya akan membuat pekerjaan anda terbengkalai, dan meski dilakukan pada
waktu instirahat, bisa membuat kita lupa waktu.

Read More 0 Comment

Berkencan Dengan Teman Sekantor


Hubungan dengan teman sekantor bisa berakibat buruk seandainya anda bertengkar, misalnya
menjadi sakit hati, penurunan performa kerja, atau mengalami stres. Namun tidak semua
akibatnya jelek lho! Selain efek buruk di atas, masih banyak hal-hal baik yang bisa terjadi
seandainya anda mempunyai pacar di tempat kerja. Performa di tempat kerja bisa meningkat
seiring dengan adanya perasaan khusus di tempat kerja (misalnya anda berusaha membuatnya
terkesan dengan tampil sebaik-baiknya). Seandainya anda memutuskan untuk berkencan
dengan rekan kerja, lakukan dengan hati-hati dan cermat serta perhatikan tips- tips berikut ini :

1. Perhatikan aturan perusahaan
Meskipun di Indonesia belum ada aturan yang jelas mengenai hal ini, namun di
beberapa perusahaan tertentu sudah ada peraturan yang melarang sesama karyawan
menjalin hubungan asmara. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kasus-kasus
yang dapat mencemarkan nama baik perusahaan seperti tuduhan pelecehan seksual
(terutama dalam hubungan antara atasan dengan bawahan). Oleh karena itu sebaiknya
perhatikan apakah ada perusahaan anda menerapkan aturan yang serupa.

2. Menetapkan aturan main sejak pertama jalan
Hal yang paling sering terjadi setelah usainya hubungan antara dua orang yang satu
kantor adalah memburuknya hubungan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
motivasi dan performance dalam kerja. Oleh karena itu sejak pertama berkencan, anda
dan pasangan harus menetapkan komitmen bahwa akan tetap berteman bila kelak
hubungan asmara anda tidak dapat dilanjutkan. Meskipun kenyataannya tidak semudah
itu, namun mempersiapkan rencana untuk menghadapi hal ayng terburuk akan sangat
membantu seandainya hal tersebut benar-benar terjadi. Selain itu, jangan pernah
mencampuradukkan masalah pekerjaan dengan masalah asmara anda. Anda tidak
harus menceritakan semua hal yang anda ketahui mengenai teman-teman sekantor
pada pasangan anda (kecuali bila anda berdua telah sepakat untuk melakukannya),
begitu juga sebaliknya.

3. Berhati- hatilah dengan persepsi orang lain
Jangan sampai hubungan anda berdua menciptakan atmosfer yang kurang
menyenangkan atau dianggap menyalahgunakan posisi kekasih anda (atau sebaliknya).
Yang lebih penting lagi, jangan sampai hubungan ini menjadikan identitas anda kabur.
Tentunya anda tidak ingin dikenal sebagai kekasih si B atau dia juga tidak ingin dikenal
sebagai pacarnya si A bukan?

4. Hubungan tersebut akan mempengaruhi anda di lingkungan pekerjaan
Biasanya seseorang yang memiliki hubungan asmara dengan rekan kerja perhatiannya
akan teralih, terutama bila si dia ada dalam satu ruangan dengan anda. Untuk
mengatasinya, aturlah jadwal supaya anda bertemu hanya pada waktu-waktu tertentu
seperti makan siang. Selain itu jangan membawa-bawa masalah pribadi ke tempat
kerja, seandainya anda mempunyai masalah dengan kekasih anda, jangan sampai
kekesalan tersebut berlanjut ke tempat kerja. Be a professional.

5. Rahasiakan hubungan anda
Konsekuensi dari hubungan sesama rekan kerja adalah menjadi omongan dari temanteman
anda yang lain, tak jarang omongan yang beredar akan menyentuh hal-hal yang
negatif. Semakin sedikit orang yang tahu tentang hubungan anda berdua akan semakin
baik. Tapi kalu sudah terlanjur, jangan terlalu bersikap terlalu over-acting saat bertemu
dengan si dia di kantor (misalnya mencium atau duduk di pangkuannya), kecuali anda
mau hubungan tersebut menjadi bahan omongan yang tidak enak.

Memang sulit untuk melakukannya, tapi percaya deh, dengan begitu hubungan anda berdua
akan lebih langgeng. Selamat mencoba!

Read More 0 Comment

Memaksimalkan Performa Anda di Jam Kerja

Semua orang umumnya mempunyai semangat yang tinggi di pagi hari sebelum memulai kerja.
Kita punya pekerjaan penting yang harus diselesaikan, orang-orang penting yang harus kita
temui, dan proyek jangka panjang yang hendak kita mulai kerjakan. Namun menjelang akhir
jam kerja, kita baru sadar bahwa ternyata masih banyak pekerjaan yang belum selesai.
Akhirnya kita terpaksa pulang malam untuk lembur, datang lebih pagi keesokan harinya, atau
bahkan masuk kantor pada hari libur. Hal itu memang membuat kita tampak sibuk, namun
nyatanya kerja kita sendiri tidak produktif. Banyak waktu yang habis terbuang percuma,
sedangkan kalau dihitung-hitung mungkin jam di mana anda bekerja sungguh-sungguh tidak
sampai setengahnya.

Berikut adalah lima langkah yang dapat membantu anda untuk lebih produktif dalam bekerja :

1. Luangkan waktu kosong untuk diri sendiri
Sediakan waktu untuk diri anda sendiri (tanpa ada gangguan dari orang lain/keadaan
tertentu sekitar 30-90 menit. Tujuannya adalah supaya anda bisa berkonsentrasi dan
menentukan prioritas pekerjaan mana yang ingin anda selesaikan hari itu. Kalau perlu
tutup pintu ruangan anda, matikan suara handphone atau pager, dan mulailah
merenungi apa dan bagaimana anda ingin menyelesaikan pekerjaan anda hari itu.

2. Maksimalkan waktu puncak/peak anda
Ada waktu-waktu tertentu dalam setiap hari di mana energi dan semangat kita ada di
titik puncak, sehingga kemampuan untuk berpikir dan konsentrasi terhadap pekerjaan
juga sedang tinggi. Cari tahu kapan waktu puncak/peak anda setiap hari, dan gunakan
waktu tersebut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan terpenting. Pisahkan jadwal
meeting, janji, atau aktivitas lain ke jam lain.

3. Hindari pertemuan-pertemuan yang tidak perlu
Berhenti bekerja (meski hanya sesaat) untuk berbincang-bincang ngalor-ngidul dengan
teman-teman anda hanya akan merusak konsentrasi kerja, membuang-buang waktu,
dan merusak produktivitas kerja anda. Hal ini akan merusak momentum kerja anda,
jadi lain kali seseorang masuk ke ruangan anda dan mulai terlihat gelagat akan
memancing pembicaraan yang akan berlangsung lama, hindari dengan mengatakan
bahwa anda sedang menyelesaikan sebuah proyek penting dan tidak bisa
menemaninya. Supaya ia tidak tersinggung, atur waktu setelah jam kerja selesai untuk
menemuinya.

4. Batasi penggunaan telepon
Begitu telepon berdering, maka saat itu pula konsentrasi anda dalam bekerja akan
terganggu. Saat sedang konsentrasi dalam pekerjaan, biarkan voice mail atau mesin
penjawab telepon yang menjawab panggilan tersebut. Seandainya karena satu atau lain
hal anda telah mengangkat telepon, katakan pada si penelepon bahwa saat itu anda
sedang sibuk dan tidak dapat berbicara lebih lama. Mintalah supaya ia menelepon lagi
setelah anda selesai bekerja atau anda yang akan menghubunginya nanti.

5. Atur jadwal untuk berunding/bertemu dengan staf atau teman kerja anda
Di kebanyakan kantor, waktu sering terbuang percuma karena kita sering kali harus
bangkit dari kursi yang kita duduki hanya untuk menanyakan sesuatu hal pada rekan
kerja kita. Padahal selain membuang-buang waktu, hal ini juga akan mengganggu ritme
kerja orang lain.

Read More 0 Comment

Cara Mendapatkan Pekerjaan Pertama

Salah satu hal terberat dalam mencari pekerjaan baru adalah memulai segala sesuatu dengan
terorganisir/teratur. Mengucapkan hal-hal yang tepat saat wawancara, tahu menempatkan diri
saat berbicara dengan orang lain, dan mencatat hal-hal yang pernah dilakukan saat job-hunting
adalah langkah-langkah vital. Banyak yang bilang bahwa melamar pekerjaan untuk pertama
kalinya adalah hal tersulit dalam fase hidup manusia. Padahal seandainya kita tahu bagaimana
menyiasatinya, memperoleh pekerjaan pertama bukan hal yang sulit. Dengan sedikit
perencanaan, kita dapat mempersempit pilihan dan mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.

1. Tahu apa kelebihan yang kita miliki
Langkah pertama dalam berburu pekerjaan adalah mengenal produk yang akan kita
jual : diri sendiri. Untuk melakukannya, buat daftar kelebihan yang kita miliki,
kemudian hubungkan dengan contoh spesifik bagaimana kita menerapkannya dalam
pekerjaan. Misalnya bagaimana kita menerapkan sifat disiplin dengan menyelesaikan
proyek yang diberikan atasan dengan tepat waktu. Ini akan sangat berguna saat
wawancara, sebab biasanya orang hanya memberitahukan kemampuannya secara
umum. Bila anda dapat mendeskripsikan dengan detil bagaimana anda menerapkan
kelebihan anda, besar kemungkinan pewawancara anda akan terkesan.

2. Iklankan diri kita dengan baik
Saat berbicara dengan pewawancara, anda harus mengutarakan kepadanya apa yang
dapat anda tawarkan pada perusahaannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita
cantumkan adalah gelar yang kita miliki atau daftar riwayat kerja (seandainya pernah
bekerja sebelumnya), dan kelebihan/keunggulan yang kita miliki.
Sebelumnya berlatihlah di depan kaca, bayangkan anda seolah berada di depan
pewawancara. Jangan gugup dan berbicaralah yang jelas.

3. Gunakan teman-teman
Kebanyakan pelamar kerja mencari lowongan hanya melalui iklan baris ataupun website
perusahaan, padahal sebenarnya cara ini tidak terlalu efektif. Cara terbaik untuk
mendapatkan pekerjaan adalah melalui apa yang disebut networking. Perluas pergaulan
anda, misalnya dengan bergabung dengan ikatan alumni tempat anda kuliah dulu, atau
sering-sering hang out dengan teman-teman semasa kuliah anda yang sudah bekerja
(siapa tahu di tempat mereka ada lowongan!). Dan terakhir, gunakan cara lama :
beritahu pada semua orang yang dikenal bahwa anda sedang mencari pekerjaan.

4. Cari tahu tentang perusahaan yang anda kirimi lamaran
Riset adalah hal yang penting supaya anda dapat merasa nyaman di tempat kerja
tersebut. Pertama, cari tahu posisi lowong apa saja yang ditawarkan; kedua, gali lebih
dalam latar belakang perusahaan tersebut, siapa tahu ternyata pekerjaan yang
ditawarkan di sana kurang punya prospek cerah.

5. Kliping berita-berita yang telah anda kumpulkan
Kumpulkan berita-berita, guntingan koran, daftar contact person perusahaan, atau
surat-surat lamaran yang pernah anda kirim ke dalam satu berkas yang rapi. Selain itu,
catat juga saran-saran yang pernah anda peroleh saat diwawancara. Hal ini akan
berguna di kemudian hari seandainya anda akan mencari pekerjaan lagi.

Read More 0 Comment

Memaksimalkan Performa Anda di Jam Kerja

Semua orang umumnya mempunyai semangat yang tinggi di pagi hari sebelum memulai kerja.
Kita punya pekerjaan penting yang harus diselesaikan, orang-orang penting yang harus kita
temui, dan proyek jangka panjang yang hendak kita mulai kerjakan. Namun menjelang akhir
jam kerja, kita baru sadar bahwa ternyata masih banyak pekerjaan yang belum selesai.
Akhirnya kita terpaksa pulang malam untuk lembur, datang lebih pagi keesokan harinya, atau
bahkan masuk kantor pada hari libur. Hal itu memang membuat kita tampak sibuk, namun
nyatanya kerja kita sendiri tidak produktif. Banyak waktu yang habis terbuang percuma,
sedangkan kalau dihitung-hitung mungkin jam di mana anda bekerja sungguh-sungguh tidak
sampai setengahnya.

Berikut adalah lima langkah yang dapat membantu anda untuk lebih produktif dalam bekerja :

1. Luangkan waktu kosong untuk diri sendiri
Sediakan waktu untuk diri anda sendiri (tanpa ada gangguan dari orang lain/keadaan
tertentu sekitar 30-90 menit. Tujuannya adalah supaya anda bisa berkonsentrasi dan
menentukan prioritas pekerjaan mana yang ingin anda selesaikan hari itu. Kalau perlu
tutup pintu ruangan anda, matikan suara handphone atau pager, dan mulailah
merenungi apa dan bagaimana anda ingin menyelesaikan pekerjaan anda hari itu.

2. Maksimalkan waktu puncak/peak anda
Ada waktu-waktu tertentu dalam setiap hari di mana energi dan semangat kita ada di
titik puncak, sehingga kemampuan untuk berpikir dan konsentrasi terhadap pekerjaan
juga sedang tinggi. Cari tahu kapan waktu puncak/peak anda setiap hari, dan gunakan
waktu tersebut untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan terpenting. Pisahkan jadwal
meeting, janji, atau aktivitas lain ke jam lain.

3. Hindari pertemuan-pertemuan yang tidak perlu
Berhenti bekerja (meski hanya sesaat) untuk berbincang-bincang ngalor-ngidul dengan
teman-teman anda hanya akan merusak konsentrasi kerja, membuang-buang waktu,
dan merusak produktivitas kerja anda. Hal ini akan merusak momentum kerja anda,
jadi lain kali seseorang masuk ke ruangan anda dan mulai terlihat gelagat akan
memancing pembicaraan yang akan berlangsung lama, hindari dengan mengatakan
bahwa anda sedang menyelesaikan sebuah proyek penting dan tidak bisa
menemaninya. Supaya ia tidak tersinggung, atur waktu setelah jam kerja selesai untuk
menemuinya.

4. Batasi penggunaan telepon
Begitu telepon berdering, maka saat itu pula konsentrasi anda dalam bekerja akan
terganggu. Saat sedang konsentrasi dalam pekerjaan, biarkan voice mail atau mesin
penjawab telepon yang menjawab panggilan tersebut. Seandainya karena satu atau lain
hal anda telah mengangkat telepon, katakan pada si penelepon bahwa saat itu anda
sedang sibuk dan tidak dapat berbicara lebih lama. Mintalah supaya ia menelepon lagi
setelah anda selesai bekerja atau anda yang akan menghubunginya nanti.

5. Atur jadwal untuk berunding/bertemu dengan staf atau teman kerja anda
Di kebanyakan kantor, waktu sering terbuang percuma karena kita sering kali harus
bangkit dari kursi yang kita duduki hanya untuk menanyakan sesuatu hal pada rekan
kerja kita. Padahal selain membuang-buang waktu, hal ini juga akan mengganggu ritme
kerja orang lain.

Read More 0 Comment

Tips Sukses Dalam Pekerjaan

Semua orang yang bekerja pasti mengharapkan keberhasilan dalam pekerjaannya, yang
buntutnya pada peningkatan jenjang karir. tapi untuk meraih semua itu tidak mudah, selain dari
faktor persaingan antar rekan kerja yang tidak bisa dianggap remeh, ada faktor lain yang
memerlukan usaha yang tidak kalah keras : profesionalisme dari diri anda sendiri. Gimana
caranya?

Ada beberapa hal yang dapat membantu anda agar bisa meraih kesuksesan lebih cepat :

1. Ahli di bidangnya
Jangan pernah puas hanya dengan menyelesaikan tugas yang telah diberikan atasan
anda dengan baik. Buatlah standar yang tinggi untuk diri anda sendiri, susun kerangka
kerja yang mampu memudahkan pekerjaan anda sehingga dengan demikian anda dan
rekan kerja bisa lebih produktif. Untuk itu, anda perlu tahu sampai sedetil-detilnya
tentang pekerjaan dan tanggung jawab yang anda emban. Kalau perlu, jangan raguragu
untuk membantu pekerjaan rekan-rekan anda atau mengajari teman yang
bertanya mengenai hal-hal menyangkut pekerjaan yang anda ketahui.

2. Sensitif
Untuk kemajuan anda sendiri, anda harus mengenal karakter lingkungan, atasan dan
rekan kerja anda. Ingatlah bahwa setiap orang mempunyai gaya yang berbeda-beda.
Hormati kebiasaan orang lain yang mungkin menurut anda cukup mengganggu, seperti
mengunyah permen karet, merokok, bergosip-ria atau memakai telepon untuk
kepentingan pribadi. Jadilah pendengar yang baik dan seandainya bisa, jangan raguragu
untuk mengulurkan bantuan. Usahakan agar anda dapat masuk ke kelompok
manapun.

3. Bisa diandalkan
Caranya adalah dengan tiba di kantor lebih cepat, dan kalau perlu pulanglah lebih telat
seandainya pekerjaan anda belum selesai. Selesaikan semua tugas/proyek yang
diberikan secara tepat waktu. Seandainya muncul masalah yang tidak terduga yang
mampu menyebabkan anda tidak bisa menyelesaikan tugas atau proyek dengan tepat
waktu, sampaikan dengan orang-orang yang bersangkutan. Dengan begitu baik atasan
maupun rekan kerja anda akan menghargai usaha anda.

4. Fleksibel dalam bekerja
Fleksibel di sini maksudnya adalah jangan pernah terpaku pada pekerjaan yang
ditugaskan atau pada jadwal kerja. Tunjukkan kemauan anda untuk belajar mengenai
hal-hal baru. Seandainya anda harus menata ulang jadwal yang telah anda susun setiap
hari, lakukan itu demi pekerjaan anda. In order to be successful, you have to work
twice as hard as everybody else.

5. Integritas yang tinggi terhadap pekerjaan
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan patokan bukti integritas anda pada pekerjaan.
Jangan pelit memberikan pujian atau kredit pada orang lain yang mampu melakukan
pekerjaannya dengan baik. Jangan melihat masalah dari sisi negatif, melainkan anggap
saja hal tersebut merupakan kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Jangan
menyalahgunakan jadwal istirahat makan siang, ijin sakit atau kemudahan-kemudahan
lain yang telah disediakan oleh atasan anda. Dan terakhir, berhati-hati saat
menggunakan fasilitas perusahaan.

Read More 2 Comments

Pindah-Pindah Kerja, Kenapa Ya?

Pernahkah anda memikirkan lebih dalam mengapa ada orang yang bisa bekerja di satu tempat
dalam waktu lama sedangkan orang lain dalam waktu tertentu bisa berpindah-pindah ke
beberapa tempat kerja? Sebenarnya itu semua berhubungan dengan hal-hal berikut, kalau tidak
percaya simak dan bandingkan.

1. Umur
Percaya atau tidak, umur seseorang berpengaruh terhadap proses pindah-pindah
tersebut. Seseorang yang masih berusia muda biasanya sangat energik dan selalu
mencari tantangan/kesempatan baru. Bila ia merasa tempat lain lebih menjanjikan atau
mampu menawarkan sesuatu yang lebih, ia tidak akan segan-segan untuk pindah.
Sebaliknya, bila seseorang telah berumur atau berada di usia mapan, biasanya
seseorang akan berpikir dua kali untuk keluar dari pekerjaannya sekarang. Hal ini
dikarenakan semakin kecilnya kesempatan kerja seiring dengan bertambahnya umur
seseorang, perusahaan-perusahaan biasanya lebih mencari tenaga kerja muda yang
dianggap masih enerjik.

2. Jenis kelamin
Kalau anda menemukan banyak sahabat anda yang berjenis kelamin pria lebih sering
pindah kerja dibandingkan mereka yang perempuan, jangan terkejut. Pasalnya
biasanya pria memiliki kepuasan kerja yang lebih rendah dibanding lawan jenisnya, ini
berhubungan dengan naluri alamiah pria yang umumnya suka berkompetisi dan tidak
pernah puas dengan keadaan di sekitarnya. Tapi seiring dengan semakin sejajarnya
posisi pria dan perempuan, sepertinya pendapat ini sebentar lagi tidak akan berlaku lagi
deh!

3. Status Pernikahan
Biasanya seseorang yang sudah menikah akan merasa lebih mantap dengan
pekerjaannya yang sekarang, hal ini dikarenakan ia melihat pekerjaan tersebut sebagai
jaminan untuk masa depannya. Kalau sudah dapat yang pasti, kenapa juga cari yang
lain yang gak jelas juntrungannya? Selain itu mereka biasanya akan lebih bertanggung
jawab dalam pekerjaannya dibanding mereka yang belum menikah.

4. Jumlah tanggungan
Jangan heran seandainya rekan kerja/bawahan anda beberapa kali absen dari
pekerjaannya setelah punya anak. Survei membuktikan bahwa semakin banyak
seseorang mempunyai anak, maka semakin besar jumlah absennya karena berbagai
urusan keluarga (anak) yang harus diurusi (terutama perempuan). Tapi ada satu kabar
bagus, mereka yang sudah mempunyai anak biasanya mempunyai kepuasan kerja yang
tinggi. itu berarti kemungkinan mereka pindah ke tempat lain sangat kecil, keuntungan
bagi perusahaan anda.

5. Masa kerja
Kalau yang satu ini sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi, mereka yang telah lama
bekerja di satu tempat kecil kemungkinannya untuk pindah ke tempat lain. Alasannya,
mungkin saja mereka sudah betah dan terbiasa dengan suasana kerja dan atmosfer di
tempat tersebut. Mana ada orang yang betah berlama-lama di satu tempat kalau
mereka sudah tidak betah lagi?

Read More 0 Comment

Memaksimalkan Potensi Pemasaran Usaha Anda

Berwiraswasta adalah salah satu kecenderungan usaha yang telah dilirik kaum muda pada masa
sekarang ini. Kerja ini dianggap lebih mengasyikkan karena seseorang dapat
melakukan/menjalankan visi usahanya tanpa mendapat kontrol dari orang lain (dalam hal ini
adalah bos/kepala bagian seandainya bekerja di sebuah perusahaan yang tidak dikelola sendiri).
Namun kalau tidak tahu kiat-kiat awalnya, bisa-bisa sebelum menghasilkan profit usaha kita
keburu bangkrut.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam memulai suatu bisnis :

1. Perusahaan
Langkah awal untuk menjalankan suatu bisnis adalah mempunyai sebuah badan legal
sebagai fasilitator untuk menjalankannya. Perusahaan yang kita bentuk tidak perlu
terlalu bombastis (maksudnya terlihat eksklusif, glamor, dan sebagainya dengan
banyaknya pegawai), yang penting adalah perusahaan tersebut mampu berjalan
dengan baik tanpa adanya hambatan. Percuma saja mempunyai perusahaan dengan
jumlah pegawai banyak, namun pembagian tugas antar personel tidak dapat dilakukan
dengan baik.

2. Produk yang dihasilkan
Langkah selanjutnya adalah menentukan produk yang akan dijual pada konsumen.
Punya perusahaan namun anda belum dapat menentukan produk/jasa apa yang hendak
anda jual, percuma saja kan?

3. Perusahaan lain yang akan menjadi kompetitor
Ini hal yang harus anda waspadai, terjun ke dalam sebuah usaha tanpa mengetahui
kekuatan dari lawan sama saja dengan bunuh diri. Oleh karena itu akan lebih baik bila
anda mengetahui segala sesuatu tentang kompetitor anda (misalnya keunggulan yang
ditawarkan atau pelayanan yang diberikan).

4. Pangsa pasar
Sebagai langkah awal usaha, alangkah baiknya bila kita membidik konsumen dengan
karakteristik tertentu sebelum melebarkan sayap ke jumlah yang lebih besar.
Seandainya anda mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang makanan, ya
mungkin akan lebih baik untuk memilih satu jenis masakan tertentu (misalnya masakan
Jawa Timur yang biasanya akan lebih banyak dikunjungi oleh orang-orang yang berasal
dari daerah tersebut dibanding dari daerah lainnya). Semakin beragam pangsa pasar
yang anda tuju, maka biaya yang keluar dan resiko yang akan dialami akan semakin
tinggi. So, just take it one step at a time.

5. Prospek
Anda harus yakin terlebih dahulu bahwa usaha yang hendak anda mulai ini suatu saat
akan menghasilkan keuntungan, sebab keyakinan tersebut yang akan mendorong anda
untuk terus berusaha keras. Selain itu anda juga harus mempunyai visi ke depan demi
kemajuan perusahaan tersebut kelak.

6. Distribusi
Wah, rupanya anda benar-benar sudah serius dan telah memulai semua langkah di
atas. Yang harus anda pikirkan berikutnya adalah bagaimana barang/jasa yang anda
tawarkan akan dijual kepada konsumen, apakah melalui door-to-door, internet,
menggunakan kendaraan, atau memakai perantara (misalnya dengan perusahaan
packaging).

7. Lingkungan
Salah satu faktor yang akan berperan besar di kemudian hari, lingkungan tempat anda
membuka usaha harus berada di tempat strategis, mudah dijangkau, dan mampu
membangkitkan semangat kerja. Bila markas perusahaan tersebut berada di tempat
yang terpencil, selama anda berkiprah di bisnis yang tidak melibatkan dunia maya,
maka sulit bagi anda untuk bisa mengembangkannya.

Read More 0 Comment

Copyright © METAMORFOSA.